Hubungan Imunisasi Dasar Lengkap dengan Kejadian Stunting pada Balita di Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Tahun 2025
Main Article Content
Listy Handayani
Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang berdampak jangka panjang terhadap pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, dan produktivitas generasi mendatang. Kondisi ini sering disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, penyakit infeksi berulang, serta rendahnya akses dan pemanfaatan pelayanan kesehatan, termasuk imunisasi dasar lengkap. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pelayanan Antenatal Care (ANC) dan status imunisasi dasar lengkap dengan kejadian stunting pada balita usia 24–59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Puuwatu, Kota Kendari tahun 2025. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan case control tanpa matching. Jumlah sampel terdiri dari 20 balita pada kelompok kasus dan 20 balita pada kelompok kontrol, dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Responden penelitian adalah ibu balita. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner serta data kasus diperoleh dari data sekunder dari aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGM). Analisis dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan antara pelayanan ANC dengan kejadian stunting (p=0,59; OR=0,298; CI=0,0283–3,1458). Namun, terdapat hubungan signifikan antara status imunisasi dasar lengkap dengan kejadian stunting (p=0,02; OR=5,57; CI=1,42–21,86). Balita yang tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap memiliki risiko 5,57 kali lebih besar mengalami stunting dibandingkan yang mendapatkan imunisasi lengkap. Temuan ini menegaskan pentingnya pemberian imunisasi dasar lengkap sebagai strategi pencegahan stunting di masyarakat.
World Health Organization (WHO), (2020). Guideline: Updates on The Management of Severe Acute Malnutrition in Infants and Children. WHO Library Cataloguing.
Agung Sutriyawan, Ratna Dian Kurniawati, S. R. dan J. H. (2020). Relationship of Immunization Status and History of Infectious Disease With Stunting Incidence in Toddlers: Retrospective Study. Journal Of Midwifery, 8(2), 1–9.
Agustia, R., Rahman, N., & Hermiyanty, H. (2020). Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12-59 Bulan Di Wilayah Tambang Poboya, Kota Palu. Ghidza: Jurnal Gizi Dan Kesehatan, 2(2), 59–62. https://doi.org/10.22487/ghidza.v2i2.10
Amalia, A., Wahyuniar, L., Sarifuddin, D., & Suparman, R. (2024). Hubungan antara kuantitas dan kualitas antenatal care dengan kejadian stunting pada balita. Journal of Public Health Innovation, 5(01), 48–57. https://doi.org/10.34305/jphi.v5i01.1318
Aprilia, D., & Tono, S. F. N. (2023). Pengaruh Status Imunisasi Dasar Terhadap Kejadian Stunting Dan Gangguan Perkembangan Balita. Jurnal Kebidanan, 12(1), 66–74. https://doi.org/10.47560/keb.v12i1.496
Darmawan, A., Reski, R., & Andriani, R. (2022). ANC visits, Integrated Health Service Post (Posyandu), and immunizationwith stunting in children under five in Central Buton District. AcTion: Aceh Nutrition Journal, 7(1), 33–40. http://dx.doi.org/10.30867/action.v7i1.469
Dinas Kesehatan Kota Kendari. (2024). Profil Dinas Kesehatan Kota Kendari Tahun 2023. Dinas Kesehatan Kota Kendari.
Fadhila, A. R. R., Hamdiah, D., & Sari, R. (2024). Hubungan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Singandaru. Jawara : Jurnal Ilmiah Keperawatan, 5(1), 20. https://doi.org/10.62870/jik.v5i1.25848
Kemenkes RI. (2023). Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022. In Kemenkes. Kemenkes RI.
Kemenkes RI, Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, & Direktorat Bina Kesehatan Ibu. (2015). Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Edisi Kedua. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 5–22.
Ketut Suarayasa. (2021). Pengaruh Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) terhadap Kejadian Stunting pada Anak Balita : Literature Review. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 4(3), 349–354. https://doi.org/10.56338/mppki.v4i3.3561
Madi, A. S., Babakal, A., Simanjuntak, S. R., Program, M., Ilmu, S., Fakultas, K., Ratulangi, U. S., Studi, P., Keperawatan, I., Kedokteran, F., & Ratulangi, U. S. (2023). Hubungan Pelayanan Antenatal Care Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 24-59 Bulan Di Puskesmas Kotabunan Kecamatan Kotabunan. Mapalus Nursing Science Journal, 1(2), 65–70.
Nasriyah, N., & Ediyono, S. (2023). Dampak Kurangnya Nutrisi Pada Ibu Hamil Terhadap Risiko Stunting Pada Bayi Yang Dilahirkan. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 14(1), 161–170. https://doi.org/10.26751/jikk.v14i1.1627
Nurmayanti, R., Mustafa, A., & Rizky Maulidiana, A. (2023). Hubungan Jenis Kelamin, Pengetahuan Ibu Tentang Gizi, Asupan Iodium dan Kejadian Stunting pada Balita di Kota Malang. HARENA : Jurnal Gizi, 3(2), 85–90. https://doi.org/10.25047/harena.v3i2.3905
Rakhmalia Imeldawati. (2025). Dampak Terjadinya Stunting terhadap Perkembangan Kognitif Anak : Literature Review. Jurnal Medika Nusantara, 3(1), 101–107. https://doi.org/10.59680/medika.v3i1.1632
Rusliani, N., Hidayani, W. R., & Sulistyoningsih, H. (2022). Literature Review: Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita. Buletin Ilmu Kebidanan Dan Keperawatan, 1(01), 32–40. https://doi.org/10.56741/bikk.v1i01.39
Ujang Daud, Susanto, I. R., & Karwati. (2023). Hubungan Status Kelengkapan Imunisasi Dasar Dengan Kejadian Stunting Pada Usia Anak 24 - 59 Bulan. Jurnal Kesehatan Budi Luhur : Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, Dan Kebidanan, 16(1), 1–6. https://doi.org/10.62817/jkbl.v16i1.282
Vasera, R. A., & Kurniawan, B. (2023). Hubungan Pemberian Imunisasi Dengan Kejadian Anak Stunting Di Puskesmas Sungai Aur Pasaman Barat Tahun 2021. Jurnal Kedokteran STM (Sains Dan Teknologi Medik), 6(1), 82–90. https://doi.org/10.30743/stm.v6i1.376