Self-Quality Time ala Emanuel Omedetho Jermias
Main Article Content
Abdul Rahman
Me time, atau waktu untuk diri sendiri, sering dianggap remeh oleh beberapa orang. Bahkan, ada yang mengira menghabiskan waktu sendiri adalah tanda kesepian atau tidak punya teman. Padahal, me time justru menjadi momen penting untuk recharge energi, merenung, dan mengenal diri lebih dalam. Mengingat me time sangat penting bagi seseorang, maka artikel ini berupaya menelaah secara mendalam tentang praktek me time dari seorang pemuda berkepribadian introvert yang bernama Emanuel Omedetho Jermias. Permasalahan pokok yang hendak diungkan ialah bagaiaman cara Emanuel Omedetho Jermias melakukan me time. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitiatif. Jenisnya ialah life story sehingga data dikumpulkan dengan cara melakukan wawancara secara mendalam kepada subjek penelitian dan dilengkapi dengan melakukan pengamatan terhadap buku-buku yang dimilikinya sebagai sarana utama ketika melakukan me time. Data yang terkumpul kemudian dianalisis berdasarkan konsep dan teori yang berkaitan dengan kepribadian. Selanjutnya data tersebut disajikan dalam bentuk narasi tertulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa me time dilakukan oleh Emanuel Omedetho Jermias, hampir setiap malam sekitar satu jam, setelah bercengkerama dengan Oma (Grand Mother). Adapun kegiatan yang dilakukan saat me time malam ialah membaca dan membersihkan rumah. Sementara me time siang hari dilakukan dengan cara berderma kepada orang papa.
Anggraini, S., & Abidin, M. (2025). Sudut Pandang Individu Introvert dan Ekstrovert dalam Berinteraksi Sosial. JSHP: Jurnal Sosial Humaniora Dan Pendidikan, 9(1), 105–117.
Gramling, L. F., & Carr, R. L. (2004). Lifelines: A life History Methodology. Nursing Research, 53(3), 207–210.
Hamid, A., & Taslim, V. H. (2024). Perbedaan Tingkat Stres Pada Generasi X dan Generasi Z Kota Ternate. INNOVATIVE: Journal of Social Science Research, 4(1), 9838–9848.
Ikbar, M. Y. (2012). Metode Penelitian Sosial Kualitatif. Bandung: Refika Aditama.
Juariyah. (2021). Waktu Luang, Teori Leisure Class Veblen. In F. Mutia (Ed.), Antologi Teori Sosial. Surabaya: Airlangga University Press.
Komara, E. (2014). Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian. Bandung: Refika Aditama.
Lestari, H. S., & Damayanti, A. K. (2024). Psikologi Kepribadian (Jilid 1). Pekalongan: Penerbit NEM.
Masinambow, Y. (2022). Dekonstruksi Pendidikan Agama Kristen Bagi Generasi Z. TELEIOS: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen, 2(2), 112–123.
Mukhlis, Z. (2024). Introvert Juga Mampu Berjaya. Kuala Lumpur: PTS Publishing House Sdn. Bhd.
Mursalin, H. (2024). Integrasi Tasawuf dan Psikoterapi Islam: Tinjauan Literatur tentang Pengaruh Spiritualitas dan Kesehatan Mental. Ghaidan: Jurnal Bimbingan Konseling Islam Dan Kemasyarakatan, 8(1), 79–90.
Najah, K. (2024). 12 Tips Menjaga Kesehatan Mental. Bogor: Guepedia.
Prahadiva, L., et all. (2025). Work Life Balance dan Kesehatan Mental: Studi Komunikasi Krisis Pekerja Generasi Z. Journal of Social, Culture, and Language, 3(2), 60–71.
Putri, A. I. E. (2025). Self Care: Not Just a Trend, But a Necessity For Mental Health. International Journal of Multidisciplinary Reseach, 1(3), 115–124.
Saebani, B. A. (2023). Ilmu Sosial Dasar. Bandung: Pustaka Setia.
Sari, T. R. (2024). Kualitas Hidup Generasi Z Di Tengah Kemajuan Teknologi. DAWUH: Islamic Communication Journal, 5(3), 119–125.
Sudrajat, A., et all. (2025). Shared Value Analysis Young Professionals Enjoying Video Streaming: An Ethnographic Perspective. Jurnal Media Akademik (JMA), 3(1).
Swari, N. K. E. P., & Tobing, D. H. (2024). Dampak Perbandingan Sosial Pada Pengguna Media Sosial: Sebuah Kajian Literatur. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 10(7), 853–863.
Wahyu, R. (2017). Ilmu Sosial Dasar. Bandung: Pustaka Setia.
Wiranoto. (2018). Makna Simbolik Cok Bakal Dalam Upacara Adat Masyarakat Jawa Serta Implikasi Sosial Umat Hindu di Kabupaten Banyuwangi. Surabaya: Jakad Media Publishing.




