Otoritas Moneter Dan Perbankan Masa Depan
Main Article Content
Muhammad Khanifan Abdillah
Ghaitsa Tamara Alya Kansa
Rini Puji Astuti
Otoritas moneter dan perbankan memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan suatu negara. Namun, dengan kemajuan teknologi dan perubahan dalam lanskap keuangan global, tantangan baru muncul yang mungkin mempengaruhi peran dan fungsi otoritas moneter dan perbankan di masa depan.Dalam era digital dan kemajuan teknologi finansial (fintech), otoritas moneter dan perbankan dihadapkan pada berbagai isu yang perlu ditangani. Salah satu isu utama adalah perubahan dalam sistem pembayaran yang didorong oleh teknologi seperti blockchain dan mata uang digital. Peningkatan penggunaan mata uang digital atau cryptocurrency dapat menyebabkan pergeseran dalam dinamika keuangan global dan mengubah cara otoritas moneter dan perbankan mengatur dan mengawasi sistem keuangan.Selain itu, tantangan lainnya adalah perlindungan konsumen dan privasi dalam lingkungan yang semakin terhubung secara digital. Otoritas moneter dan perbankan perlu memperhatikan kebijakan dan regulasi yang tepat untuk melindungi konsumen dari ancaman keamanan siber dan pelanggaran data, sambil memfasilitasi inovasi teknologi yang dapat meningkatkan layanan keuangan.Selain itu, terdapat juga isu-isu terkait inklusi keuangan dan aksesibilitas. Dalam menghadapi perubahan teknologi, otoritas moneter dan perbankan perlu memastikan bahwa semua lapisan masyarakat memiliki akses yang adil dan setara terhadap layanan keuangan. Ini bisa melibatkan pengembangan solusi inovatif seperti layanan keuangan berbasis teknologi mobile atau pembiayaan.Dalam menghadapi masa depan yang penuh dengan tantangan ini, otoritas moneter dan perbankan perlu beradaptasi dan mengatur ulang strategi mereka. Kolaborasi dengan sektor swasta, institusi internasional, dan regulator global juga menjadi penting untuk mengatasi tantangan yang dihadapi.
Kasmir. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Lainnya. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.
Tanpa Nama. 2016. Kebijakan Moneter di Indonesia. (Online)
(https://www.e-jurnal.com/2013/12/kebijakan-moneter-di-indonesia.html?m=1)
diakses pada 25 November 2020
Budisantoso, Totok, dan Nuritomo. 2017. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta:
Salemba Empat.
Rahbini, Didik J, dan Suwidi Tono. 1987. Bank Indonesia Menuju Independensi densi Bank
Sentral. Jakarta: PT. Mardi Mulyo.
Bank Indonesia. 2011. Sistem Pembayaran Di Indonesia. (Online)
(hhtp://www.bi.go.id/id/sistem-pembayaran/di-indonesia/Contents/Default.aspx)
diakses pada 23 November 2020
CNN Indonesia, 2020, Neo Bank, MasaDepan Bank untuk Saingi Fintech, CNNIndonesia 17 November 2020,
Financial Stability Board, 2017, “FinTechcredit: Market structure, business modelsand financial
stability implications”, May2017, h t t p : / / w w w . f s b . o r g / w p-content/uploads/CGFS-FSB-Report-onFinTechCredit.
Frame, W., Wall, L., and White, L.“Technological Change andFinancialInnovation in Banking: Some
Implications for Fintech”. Federal ReserveBank of Atlanta, Working Papers (2018).Gatra.com, 2020, Digital First, Konsep MasaDepan Perbankan di Indonesia, 12 Mei2020, diakses dari https://www.gatra.com/detail/news/478592/ekonomi/digital-firstkonsep-masa-depan-perbankanindonesia.