Perkara Gaib Pada Ritual Masyarakat Islam Sunda (Studi Buku Cosmology And Social Behavior In A West Javanese Settlement, Robert Wessing)

Authors

  • Ridwan Harun Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
  • Hidayat Hasan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
  • Usman Supendi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

DOI:

https://doi.org/10.59435/gjmi.v1i3.63

Keywords:

Ritual, Keagamaan, Islam Sunda

Abstract

Artikel ini bertujuan mengangkat tema ritual keagamaan masyarakat Islam Sunda, adapun metode yang digunakan  adalah Pendekatan kepustakaan (library research) yaitu pendekatan penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan bermacam-macam material yang terdapat di ruang perpustakaan, seperti buku buku, majalah-majalah, dokumen, catatan dan kisah-kisah sejarah dan lain-lainnya. Adapun hasil dari pembahasan ini yaitu Proses penyebaran Islam di Tatar Sunda tidak seluruhnya diterima di beberapa tempat, masih terdapat komunitas yang bertahan dalam ajaran leluhurnya seperti masyarakat Baduy. Mereka adalah komunitas yang tidak mau memeluk Islam dan terkungkung di satu wilayah religius yang khas. Masuknya agama Islam ke Tatar Sunda menyebabkan terpisahnya komunitas penganut ajaran Sunda Wiwitan yang taat dengan mereka yang kemudian menganut Islam. Ritual keislaman masyarakat Sunda dan keyakinannya masih terdapat pengaruh dari ajaran leluhur seperti meminta pada roh orang baik yang telah meninggal, namun ada yang berpendapat bahwa meminta pada roh orang yang meninggal tersebut hanyalah sebagai penyampai kepada Allah atau dalam kajian Islam disebut dengan tawassul. Kemudian terdapat juga acara peringatan Muludan atau kelahiran Nabi Muhammad Saw yang mana peringatan tersebut juga terdapat ajaran leluhur yang bertentangan Islam, maka acara Muludan tersebut diubah dengan cara memberikan ceramah tentang kisah kelahiran dan kehidupan Nabi Muhammad Saw.

References

Ayatullah Humaeni. “Kepercayaan pada Kekuatan Gaib dalam Mantra Masyarakat Muslim Banten.” Journal el-Harakah, Vol. 16, No.1, 2014.

Bustanuddin Agus. (2007). Agama dalam Kehidupan Manusia. Jakarta: Rajawali Pers.

Cik Hasan Bisri, dkk. (2005). Pergumulan Islam dengan Kebudayaan Lokal di Tatar Pasundan. Bandung: Kaki Langit.

Dadang Kahmad. (2002). Mudahnya Masyarakat Sunda Menerima Islam dalam Majalah Kiblat Umat. Bandung: MUI Jabar.

Deni Miharja. “Sistem Kepercayaan Awal Masyarakat Sunda”. Jurnal: Al-Adyan, Vol. X, N0.1/Januari-Juni/2015.

Direktorat Jendral Kebudayaan. (2008). Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia Indonesia. Jakarta: Kemendikbud.

Edi S. Ekadjati. (1995). Kebudayaan Sunda Suatu Pendekatan Sejarah Jilid I. Jakarta: Pustaka Jaya.

Hadikusuma. (1993). Antropologi Agama Jilid I. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Jagat Rayana, Ahmad Hapidin, Hisam Ahyani. “Tatanan Keyakinan Masyarakat Sunda Wiwitan di Era 4.0”. Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam, Vol. 18 No. 1, 2021.

Koentjaraningrat (2000). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Muhammad Farhan Iskandar. (2021). Ngabungbang Tradisi Sunda Saat Purnama. Dikases dari www.duniasantri.co/ngabungbang-tradisi-sunda-saat-purnama/amp/. Pada 14/09/2023.

Nina Lubis., dkk. (2003). Sejarah Tatar Sunda, Jilid I. Bandung: Lembaga Peneitian Unpad.

Otto, Rudolf. (1936). The Idea of The Holy. Oxford: Oxford University Press.

Wardah Humaeroh. (2021). Tradisi Ngabungbang di Desa Cimande Bogor: Studi Kasus Tradisi dan Pengaruhnya bagi Masyarakat. Jakarta: Skripsi UIN Syarif Hidayatullah.

Wessing, Robert. (1974). Cosmology and Social Behavior in a West Javanese Settlement. Urbana USA: University Illionis.

Zamzam Afandi. “Relasi Jin dan Al-Ins dalam Al-Qur’an”. Journal Ihya Ulum Al-Din, Vol. 19. No. 2, 2017.

Published

2023-09-19

How to Cite

Harun, R., Hidayat Hasan, & Usman Supendi. (2023). Perkara Gaib Pada Ritual Masyarakat Islam Sunda (Studi Buku Cosmology And Social Behavior In A West Javanese Settlement, Robert Wessing). Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu, 1(3), 138–143. https://doi.org/10.59435/gjmi.v1i3.63