Peranan Komunitas Sobat Budaya Dalam Memperkenalkan Kembali Budaya Lokal Sulawesi Selatan
Main Article Content
Abdul Rahman
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana latar belakang terbentuknya Komunitas Sobat Budaya di Kota Makassar, bagaimana Program Komunitas Sobat Budaya Makassar dalam dalam upayanya mengangkat kembali budaya lokal yang mulai pudar, dan mengetahui bagaimana sosialisasi Komunitas Sobat Budaya Makassar dalam usahanya mengangkat kembali budaya lokal yang mulai pudar. Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data di peroleh dengan penelitian lapangan cara observasi, wawancara dengan dokumentasi dengan melibatkan sejumlah individu sebanyak sepuluh orang yang tergabung dalam satu komunitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) latar belakang terbentuknya komunitas Sobat Budaya di Kota Makassar karena adanya kepentingan utama yakni perlindungan kebudayaan di Sulawesi Selatan dan pengenalan kebudayaan Sulawesi-Selatan kepada dunia melalui perpustakaan digital budaya, juga untuk menghidupkan kembali permainan tradisional yang mulai terlupakan (2) program dari komunitas Sobat Budaya Makassar adalah ekspedisi, atau pencarian data budaya ke lapangan, kemudian seminar kebudayaan yang dilakukan setelah dilakukannya ekspedisi, multicultural festival uni 45 berupa permainan tradisional suku Bugis Makassar, kelas tari, kelas bahasa bugis dan kelas royong (3) sosialisasi yang dilakukan yskni dengan menggunakan aplikasi sosial media seperi twitter, instagram, bbm, facebook dan line serta melakukan street campaigh atau kampanye ke kampus-kampus.
Abdussamad, Z. (2021). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: CV Syakir Media Pres.
Abidin, Y. Z., & Saebani, B. A. (2014). Pengantar Sistem Sosial Budaya Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.
Aini, K. (2022). Pentingnya Menumbuhkan Rasa Cinta terhadap Budaya Sendiri. Kompasiana. https://www.kompasiana.com/khurin67560/62a9e6def5f329535c16c812/pentingnya-menumbuhkan-rasa-cinta-terhadap-budaya-sendiri
Bangu, B. Y., & Kasim, A. M. (2024). Dampak globalisasi terhadap identitas budaya lokal. FUSION, 1(2), 7–12.
Hasan, Z., dkk. (2024). Pengaruh globalisasi terhadap eksistensi identitas budaya lokal dan Pancasila. Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 2(1), 73–82.
Hazimah, A. N. (2023). Cintai Budaya Indonesia, Sebelum Kita Kehilangan Sejarah dan Peradaban Bangsa Indonesia. Good News. https://www.goodnewsfromindonesia.id/2023/11/01/cintai-budaya-indonesia-sebelum-kita-kehilangan-sejarah-dan-peradaban-bangsa-indonesia
Jamsari, N. (2024). Pentingnya Pengembangan Wawasan Nusantara dalam Strategi Menjaga Budaya Indonesia. Souvereignty, 3(2), 97–101.
Jermias, E. O., & Rahman, A. (2024). Filsafat Kebudayaan. Bandung: CV Widina Media Utama.
Koentjaraningrat. (1994). Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Komara, E. (2014). Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian. Bandung: Refika Aditama.
Larasati, D. (2018). Globalisasi Budaya dan Identitas: Pengaruh dan Eksistensi Hallyu (KoreanWave) versus. Jurnal Hubungan Internasional, XI(1).
Patwillah, S. W., dkk. (2023). Pengaruh Perkembangan Era Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme Dikalangan Mahasiswa Sebagai Generasi Muda. Advances In Social Humanities Research, 1(4), 258–264.
Pratikno, A. S., & Hartatik, A. (2023). Pudarnya eksistensi kesenian tradisional ludruk akibat globalisasi budaya. Civis: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Dan Pendidikan, 12(2), 56–70.
Saputri, Y. W., Rhodinia, S., & Setiawan, B. (2024). Dampak Globalisasi Terhadap Perubahan Gaya Hidup di Indonesia. Maximal Journal: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya Dan Pendidikan, 1(5), 208–217.
Setiawati, E., dkk (2020). Pendidikan Karakter. Bandung: CV Widina Media Utama.
Sunarto, K. (2004). Pengantar Sosiologi. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Winarno, B. (2016). Kebijakan Publik Era Globalisasi. Yogyakarta: CAPS.
Yoga, S. (2019). Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia Dan Perkembangan Teknologi Komunikasi. Jurnal Al-Bayan: Media Kajian Dan Pengembangan Ilmu Dakwah, 24(1).