Membangun Sikap Toleransi Untuk Mencegah Bullying di SD
Main Article Content
Fenika Nilza
Rangga Deos Pratama
Siti Nurhaliza
Wafil Wahyu Alna
Yosi Lara Jenita
Bullying merupakan perilaku menyimpang yang bersifat agresif, dilakukan secara sadar dan berulang oleh individu atau kelompok terhadap seseorang yang dianggap lebih lemah. Fenomena ini banyak terjadi di lingkungan sekolah dasar dan berdampak negatif pada perkembangan fisik, psikologis, sosial, dan akademik anak, baik bagi korban maupun pelaku. Bentuk bullying yang umum ditemukan di SD antara lain bullying fisik, verbal, dan sosial, yang masing-masing memiliki karakteristik dan risiko tersendiri. Beragam faktor turut mendorong munculnya perilaku bullying, seperti pola asuh keluarga, pengaruh teman sebaya, lingkungan sekolah, serta paparan media. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan preventif yang komprehensif, salah satunya melalui penanaman nilai-nilai toleransi di lingkungan pendidikan dasar. Sikap toleransi, seperti menghargai perbedaan, empati, dan kerja sama, terbukti mampu membentuk karakter siswa yang lebih inklusif dan menurunkan kecenderungan perilaku agresif. Hasil studi literatur menunjukkan bahwa peningkatan toleransi di sekolah berkontribusi signifikan dalam menekan angka kejadian bullying. Kajian ini merekomendasikan peran aktif guru, kepala sekolah, orang tua, dan pembuat kebijakan dalam membangun lingkungan belajar yang aman, ramah anak, dan bebas dari bullying melalui penguatan pendidikan karakter berbasis toleransi.
Abdillah, F. (2024). Dampak Bullying di Sekolah Dasar dan Pencegahannya. EDUCARE: Jurnal Pendidikan Dan Kesehatan, 2(1), 102-108.
Al Farabi, R., Fitriyani, F. N., & Muttaqin, M. F. (2025). Implementasi Karakter Toleransi Dalam Mengatasi Bullying Di Madrasah Ibtidaiyah. Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 10(01), 980-994.
Amri, A., & Hasibuan, A. T. (2025). Hak dan kewajiban negara anak: Mengimplementasikan pendidikan dan kewarganegaraan dalam pencegahan Bullying di SD. MUDABBIR Journal Research and Education Studies, 5(1), 359-370.
Azhary, L., Handoyo, E., & Waluyo, E. (2025). Transformasi Kebijakan Anti-Bullying di Sekolah Dasar. Joyful Learning Journal, 14(2), 230-236.
Lusiana, S. N. E. L., & Arifin, S. (2022). Dampak Bullying terhadap kepribadian dan pendidikan seorang anak. Kariman: Jurnal Pendidikan Keislaman, 10(2), 337-350.
Muspita, A., Nurhasanah, N., & Martunis, M. (2017). Analisis faktor-faktor penyebab perilaku Bullying pada siswa SD Negeri Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah. JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling, 2(1).
Ni'mah, Z. (2024). Habituasi toleransi sebagai upaya menguatkan pendidikan anti Bullying di sekolah. Peradaban Journal of Interdisciplinary Educational Research, 2(1), 22-39.
Nur, M., Yasriuddin, Y., & Azijah, N. (2022). Identifikasi Perilaku Bullying Di Sekolah (Sebuah Upaya Preventif). Al-Madrasah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah, 6(3), 685-691.
Putra, O., Affiqoh, A., Iskandar, N., Saki, V. Y., & Nursyarofah, N. (2025). Analisis Sistematis Dampak School Bullying terhadap Perkembangan Sosial Remaja melalui Tinjauan Literatur 2020–2023. Jurnal Penelitian Inovatif, 5(2), 1177-1184.Rahmah, K., & Purwoko, B. (2024). Dampak Bullying verbal terhadap menurunnya rasa percaya diri. EDUKASIA Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 5(1), 745-750.
Ramadhanti, R., & Hidayat, M. T. (2022). Strategi guru dalam mengatasi perilaku Bullying siswa di sekolah dasar. Jurnal Basicedu, 6(3), 4566-4573.
Rahmah, K., & Purwoko, B. (2024). Dampak bullying verbal terhadap menurunnya rasa percaya diri. EDUKASIA Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 5(1), 745-750.
Syavika, N., Pratiwi, R., Sahputra, D., Saragih, M. P. D., & Daulay, A. A. (2023). Bentuk Emosi Bullying dan Korban Bullying di Sekolah (Studi Kasus SMP Negeri 27 Medan). Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 23(1), 741-745.