Sebaran Dan Kondisi Terumbu Karang Pada 3 Wilayah Bagian Di Indonesia Tahun 2013-2017
Main Article Content
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai panjang pantai lebih dari 81.000 km, yang memiliki ekosistem terumbu karang yang luas (± 51.000 km2 ). Ekosistem terumbu karang adalah salah satu ekosistem di kawasan pesisir yang memiliki peranan penting sebagai tempat yang kaya akan plasma nutfah. Kelestarian ekosistem terumbu karang di dunia menghadapi tantangan yang besar akibat adanya perubahan iklim yang meningkatkan suhu permukaan laut dan berdampak pada kerusakan terumbu karang akibat pemutihan karang atau bleaching. Sebaran dan kondisi dari terumbu karang di Indonesia penting untuk kita ketahui, agar kita dapat meningkatkan populasi dan kehidupan dari terumbu karang. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan menggunakan data sekunder yang diambil dari BPS Tahun 2021 kemudian akan di deskripsikan secara deskriptif mengenai sebaran dan kondisi terumbu karang dari tahun 2013-2017. Berdasarkan data yang disajikan,dapat disimpulkan bahwa kondisi terumbu karang di Indonesia untuk kategori sangat baik pada Bagian Barat mengalami peningkatan pada tahun 2016 dan 2017. Peningkatan ini terjadi setelah terjadi penurunan pada tahun 2015.Untuk kategori baik, kondisi terumbu karang di Indonesia Bagian Tengah dan Barat mengalami penurunan pada tahun 2016. Untuk kategori cukup, dapat disimpulkan bahwa kondisi terumbu karang di Indonesia Bagian Tengah dan Timur mengalami pergerakan naik turun, sementara kondisi terumbu karang di Indonesia Bagian Barat relatif stabil. Untuk kategori kurang, kondisi terumbu karang di Indonesia Bagian Barat, Tengah, dan Timur mengalami peningkatan kerusakan dari tahun 2013 hingga 2017.
Arisandi, A., Tamam, B., & Fauzan, A. (2018). Profil Terumbu Karang Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Indonesia [Coral Reef Profile of Kangean Island, Sumenep District, Indonesia]. Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan, 10(2), 76-83. http://doi.org/=10.20473/jipk.v10i2.10516
Bellwood, D. R., Streit, R. P., Brandl, S. J., & Tebbett, S. B. (2019). The meaning of the term ‘function’in ecology: A coral reef perspective. Functional Ecology, 33(6), 948-961.
Brandl, S. J., Rasher, D. B., Côté, I. M., Casey, J. M., Darling, E. S., Lefcheck, J. S., & Duffy, J. E. (2019). Coral reef ecosystem functioning: eight core processes and the role of biodiversity. Frontiers in Ecology and the Environment, 17(8), 445-454.
Burke, L., Reytar, K., Spalding, M., & Perry, A. (2011). Reefs at risk revisited. Washington, DC: World Resources Institute.
English, S., Wilkinson, C., & Baker, V., (1994). Survey Manual for Tropical Marine Resources. ASEAN – Australia Marine Science Project Living Coastal Resources. Australia
Ferse, S. C., Glaser, M., Neil, M., & Schwerdtner Máñez, K. (2014). To cope or to sustain Eroding long-term sustainability in an Indonesian coral reef fishery. Regional Environmental Change, 14(6), 2053-2065.
Ginting, J. (2023). Analisis Kerusakan Terumbu Karang Dan Upaya Pengelolaannya. Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT), 1, 53-59. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkpt.v1i0.12066
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. (2022). Laporan Pemantauan Terumbu Karang 2022. Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
Mardalius, M., & Dristyan, F. (2023). Pemanfaatan Library Leaflet Pada GIS Sekolah Di Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan Menggunakan Framework Codeigniter 4. Jurnal Teknologi Sistem Informasi dan Sistem Komputer TGD, 6(1), 157-163.
Mardalius, M. (2020, July). Geographic information system mapping spread of COVID-19 with framework codeigniter. In International Conference on Social, Sciences and Information Technology (Vol. 1, No. 1, pp. 7-12).
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2021) . Atlas Monitoring Terumbu Karang Di Kawasan Konservasi 2015-2021. Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
Oceana. (2006). The Corals of The Mediterranean. Fondazione Segna. Italia. 86 pp.
Spalding, M. D., & Brown, B. E. (2015). Warm-water coral reefs and climate change. Science, 350(6262), 769-771.
Statistik, B. P. (2021). Statistik Sumberdaya Laut dan Pesisir Perikanan Berkelanjutan. Badan Pusat Statistik. Jakarta: 256hal.
Uar, N. D., Murti, S. H., & Hadisusanto, S. (2016). Kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia pada ekosistem terumbu karang. Majalah Geografi Indonesia, 30(1), 88-96.
Wilkinson CR. (2008). Status of coral reefs of the world:2008. Townsville (AU): Global Coral Reef Monitoring Network and Reef and Rainforest Research Center.
Wilkinson, C.R. (2004). Status of Coral Reefs Of The World : Townsville, Australia: Australian Institute of Marine Science