Pengaruh Toxic Relathionship Pada Remaja Di Indonesia
Main Article Content
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dari tentang toxic relationship yang terjadi pada remaja di indonesia, dimana toxic relationship sering terjadi pada perempuan yang menjadi korban toxic relationship. Toxic relationship dapat dialami antara pasangan, teman, kolega, dan bahkan anggota keluarga. Hubungan yang seperti ini rentan sekali membuat penderitanya menjadi tidak produktif, terjadinya gangguan secara mental, hingga dapat memicu terjadinya sebuah emosional yang berujung pada terjadinya tindak kekerasan. Ciri toxic relationship berupa kemarahan, ketidakbahagiaan, stres, frustrasi, serta beragam gangguan yang dilakukan pada sebuah hubungan. Dan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui harapan dan harga diri terhadap kebahagiaan pada orang yang mengalami toxic relationship dengan kesehatan psikologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesadaran terhadap toxic relationship dimulai dengan pengenalan dan identifikasi diri dalam hubungan toxic relationship. Dampaknya meliputi stres emosional, depresi, dan penurunan kualitas hidup. Mereka juga menciptakan ruang bagi pertumbuhan pribadi dan perubahan positif setelah keluar dari hubungan yang merugikan. Pertumbuhan positif melibatkan perubahan pola pikir, peningkatan kepercayaan diri, dan kemampuan menetapkan batasan hubungan. Dukungan sosial dan profesional memainkan peran penting dalam proses pemulihan.
Agustini, W. A., & Musslifah, A. R. (2024). Post-Traumatic Growth Pada Wanita Yang Mengalami Toxic Relationship Menurut Perspektif Psikologi Islam. Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan, 3(1), 61-72.
Astuti, S. W., & Irmawan, D. (2022). Revisi Komunikasi Dengan Pendekatan Psikologi Positif Sebagai Upaya Mengatasi Toxic Relationship. Charity: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(2a), 71-79
Creswell, J. (2017). Research design, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. (Keempat). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fazrina, D., Dwianing, Y. N., Darmawan, I. P., & Angelica, C. (2023). Playing Victim Pada Kalangan Mahasiswa Yang Menjalani Hubungan Toxic Relationship. Parade Riset Mahasiswa, 1(1),
Julianto, V., Cahayani, R. A., Sukmawati, S., & Aji, E. S. R. (2020). Hubungan antara harapan dan harga diri terhadap kebahagiaan pada orang yang mengalami toxic relationship dengan kesehatan psikologis. Jurnal Psikologi Integratif, 8(1), 103-115.
Keny, W. C., Syahputra, R. F., & Pratomo, D. R. (2023, November). Pengalaman Toxic Relationship dan Dampaknya Pada Kalangan Generasi Muda. In Prosiding Seminar Nasional Ilmu Ilmu Sosial (SNIIS) (Vol. 2, pp. 918-926).
Lelorain, S., Bonnaud-Antignac, A., & Florin, A. (2010). Long Term Posttraumatic Growth After Breast Cancer: Prevalence, Predictors And Relationships With Psychological Health.Journal Of Clinical Psychology In Medical Settings,17, 14-22.
Moleong, L. J. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif (Revisi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Nihayah, U., Winata, A. V. P., & Yulianti, T. (2021). Penerimaan diri korban toxic relationship dalam menumbuhkan kesehatan mental. Ghaidan: Jurnal Bimbingan Konseling Islam dan Kemasyarakatan, 5(2), 48-55.
Puteri,C.A.,Pabundu,D.D.,Putri,A.N.,Adilah,R.D.F.,Islamy,A.D &Satria,F.H.(2022).PengetahuanRemajaTerhadapToxicRelationship.JournalofDigital Communication and Design (JDCODE), 1(2), 69-79
Radde, H. A., & Gunawan, A. H. (2021). Analisis Perbedaan Komponen Cinta Berdasarkan Tingkat Toxic Relationship. Jurnal Psikologi Karakter, 1(1), 38-43.
Setianingrum, M. E., & Kelly, E. (2023). Toxic Relationships ditinjau dari Self Esteem pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi: Jurnal Ilmiah Fakultas Psikologi Universitas Yudharta Pasuruan, 10(2), 409-421.
Yenny, Y., Astuti, S. W., & Irmawan, D. (2022, August). REVISI KOMUNIKASI DENGAN PENDEKATAN PSIKOLOGI POSITIF SEBAGAI UPAYA MENGATASI TOXIC RELATIONSHIP. In Prosiding COSECANT: Community Service and Engagement Seminar (Vol. 2, No. 1).
Zahro, A. V. A., & Yuliana, N. (2023). FENOMENA DAN UPAYA PENCEGAHAN TOXIC RELATIONSHIP PADA REMAJA. Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial, 2(9), 51-60.