Nilai-Nilai Pendidikan Sosial dalam Ritual Shalat Berjamaah
Main Article Content
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan nilai-nilai pendidikan sosial dalam ritual shalat berjamaah. Shalat berjamaah adalah amal yang sangat dianjurkan (sunnah muakkadah) di dalam ajaran Islam tetapi sering dianggap kurang berdampak pada perubahan sosial. Padahal, masa awal Islam, Nabi Muhammad Saw. memosisikan shalat berjamaah sebagai kunci mobilitas sosial untuk membangun kekuatan ekonomi dan politik. Banyak lembaga pendidikan (dan keagamaan) dewasa ini memprogramkan penguatan pendidikan karakter melalui shalat berjamaah yang disinergikan dengan gerakan kepedulian sosial atau pemberdayaan ekonomi. Ditinjau dari sosiologi pendidikan, shalat berjamaah berfungsi sebagai pembinaan anggota masyarakat dalam menyintas problem kehidupan, seperti krisis ekonomi, penyimpangan norma sosial dan nilai budaya, hingga ancaman keamanan dan instabilitas politik. Shalat berjamaah pun penting untuk dikelola berbasis kebutuhan sosial. Melalui pendekatan kualitatif yang berfokus pada kajian literatur dan analisis isi teks, penulis menemukan bahwa ritual shalat berjamaah mencerminkan nilai-nilai pendidikan sosial. Penulis menyimpulkan, ritual shalat berjamaah yang dikemas dalam program kajian keagamaan atau kecakapan hidup (life skills) dapat meningkatkan 8 (delapan) sikap berkarakter sosial, yaitu: saling mengasihi (tarāhum), menjaga silaturahmi (shilarrahim), kepedulian (ihtimām), kedamaian (salām), toleransi (tasāmuh), persaudaraan (ukhuwwah), tolong-menolong (ta‘āwun), dan menanggung beban (takāful). Inilah inti sari pesan QS al-Ankabut: 45 bahwa shalat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar, atau berdampak pada perubahan sosial.
Abdullah Idi. (2011). Sosiologi Pendidikan: Individu, Masyarakat, dan Pendidikan. PT Rajagrafindo Persada.
Abror, Mhd. (2020). MODERASI BERAGAMA DALAM BINGKAI TOLERANSI. RUSYDIAH: Jurnal Pemikiran Islam, 1(2), 137–148. https://doi.org/10.35961/rsd.v1i2.174
Aisah, S., & Khusni Albar, M. (2021). Telaah Nilai-Nilai Pendidikan Sosial Dari Q.S Al Hujurat: 11-13 Dalam Kajian Tafsir. Arfannur, 2(1), 35–46. https://doi.org/10.24260/arfannur.v2i1.166
Al-Attas, S. M. N. (2010). Islam dan Sekulerisme. Institut Pemikiran Islam dan Pembangunan Insan.
al-Shan’ani. (2016). Subul al-Salam al-Mushilah ila Bulugh al-Maram. Dar al-’Ashimah.
Arafat, G. Y. (2019). MEMBONGKAR ISI PESAN DAN MEDIA DENGAN CONTENT ANALYSIS. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 17(33), 32. https://doi.org/10.18592/alhadharah.v17i33.2370
Asfar, A. M. I. (n.d.). ANALISIS NARATIF, ANALISIS KONTEN, DAN ANALISIS SEMIOTIK.
Badrah Uyuni & Muhibuddin. (2020). DAKWAH PENGEMBANGAN MASYARAKAT: Masyarakat Madinah sebagai Prototipe Ideal Pengembangan Masyarakat. Spektra, 2. https://uia.e-journal.id/spektra/article/view/1536
Edidarmo, T., & Ma’muroh. (2022). NILAI-NILAI EDUKASI SPIRITUAL DALAM REDAKSI HADIS SHALAT TASBIH. Fikrah: Journal of Islamic Education, 6(2), 112–126.
Elly M. Setiadi. (2011). Pengantar Sosiologi: Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. Kencana Prenada.
Fahrurrazi. (2021). Internalisasi Nilai Pendidikan Sosial dalam Membina Karakter Santri. Jurnal Saree, 3(1).
Imam al-Ghazali. (2005). Ihyā’ ‘Ulūm al-Dīn. Dar Ibn Hazam.
Imam al-Nawawi. (2016). Riyadh al-Shalihin min Kalam Sayyidil Mursalin. al-Maktab al-Islami.
Imam al-Tirmidzi. (1996). Sunan al-Tirmidzi. Dar al-Gharb al-Islami.
Imam Baihaqi. (1994). Sunan al-Baihaqi. Dar al-Kutub al-Ilmiyah.
Kafrawi. (2018). Kafrawi, Nilai Pendidikan dalam Shalat Fardhu (Studi Tafsir Al-Misbah). Jurnal Al-Aulia: Jurnal Pendidikan Dan Ilmu-Ilmu Keislaman, 04.
Kusuma, D. (2018). PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI PEMBIASAAN SHALAT BERJAMAAH. 2(2).
Mahamid, M. N. L. (2023). Perjalanan Isra Mikraj Nabi Muhammad dalam Pandangan Orientalis dan Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam. Tsaqofah dan Tarikh: Jurnal Kebudayaan dan Sejarah Islam, 8(1), 97. https://doi.org/10.29300/ttjksi.v8i1.5623
Ma’muroh. (2021). Aktualisasi Nilai-Nilai Pendidikan Humanis dan Religius di Sekolah. Publica Indonesia Utama.
Mustafa, M. (2020). KONSEP MAHABBAH DALAM AL-QUR’AN. 1.
Nurunnisa, E. C. (2016). NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL PERSPEKTIF ‘ABDULLAH NĀṢIH ‘ULWĀN DAN RELEVANSINYA TERHADAP TUJUAN PENIDIKAN NASIONAL. 1(1).
Riyani, I. (2016). MENELUSURI LATAR HISTORIS TURUNNYA ALQURAN DAN PROSES PEMBENTUKAN TATANAN MASYARAKAT ISLAM. Al-Bayan: Jurnal Studi Ilmu Al- Qur’an dan Tafsir, 1(1), 27–34. https://doi.org/10.15575/al-bayan.v1i1.873
Sugeng Eddy S. (2022). KONSEP ASURANSI TAKAFUL DALAM PRINSIP DAN FALSAFAH. II(1).
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D. Alfabeta.
Suparman, D. (2015). PEMBELAJARAN IBADAH SHALAT DALAM PERPEKTIF PSIKIS DAN MEDIS. 2.
Syaltut, M. (2001). Al-Islam Aqidah wa Syari’ah (Vol. 18). Dar al-Syuruq.
Tim Penerjemah Al-Quran Kemenag RI. (2019). Al-Quran dan Terjemahannya.
Ubaidillah, M. B. (2019). Pendidikan Islamic Parenting dalam Hadith Perintah Salat. Jurnal Darussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam, 10(2), 349. https://doi.org/10.30739/darussalam.v10i2.378