Hubungan Antara Keuangan Neraca Bank Sentral dan Neraca Pembayaran Internasional
Main Article Content
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara keuangan neraca bank sentral dan neraca pembayaran internasional. Keuangan neraca bank sentral mencerminkan kesehatan keuangan institusi yang bertanggung jawab atas pengelolaan mata uang negara, sementara neraca pembayaran internasional mencakup aliran keuangan yang melibatkan transaksi antara suatu negara dengan negara lain. Studi ini menggunakan pendekatan analisis kuantitatif dan mengambil sampel data dari berbagai negara selama periode waktu tertentu.
Melalui analisis yang cermat, temuan utama penelitian ini mengungkapkan adanya hubungan yang signifikan antara keuangan neraca bank sentral dan neraca pembayaran internasional. Perubahan dalam komponen keuangan neraca bank sentral, seperti cadangan devisa, hutang luar negeri, atau aset luar negeri, dapat mempengaruhi kinerja neraca pembayaran internasional suatu negara. Selain itu, temuan ini menunjukkan bahwa kebijakan yang diterapkan oleh bank sentral dalam mengelola keuangan mereka juga dapat berdampak pada neraca pembayaran internasional.
Implikasi dari temuan ini adalah bahwa keuangan bank sentral memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas dan keseimbangan neraca pembayaran internasional suatu negara. Pemahaman yang lebih baik tentang hubungan ini dapat membantu para praktisi keuangan, pengambil kebijakan, dan akademisi dalam merumuskan strategi yang tepat dalam mengelola keuangan negara dan menjaga keseimbangan pembayaran internasional.
Meskipun penelitian ini memberikan wawasan yang berharga, penelitian lanjutan diperlukan untuk memperluas cakupan analisis dan mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi hubungan antara keuangan neraca bank sentral dan neraca pembayaran internasional.
Bank Penyelesaian Internasional. (2019). Tinjauan Kuartalan BIS, Maret 2019. Diperoleh dari https://www.bis.org/publ/qtrpdf/r_qt1903.htm
Dana Moneter Internasional. (2021). Pedoman Neraca Pembayaran dan Posisi Investasi Internasional (BPM6). Diperoleh dari https://www.imf.org/en/Publications/Manuals-Guides/Articles/2021/03/19/03/02/Balance-of-Payments-and-International-Investment-Position-Manual-BPM6
Lane, PR, & Milesi-Ferretti, GM (2017). Integrasi Keuangan Internasional Pasca Krisis Keuangan Global. Jurnal Perspektif Ekonomi, 31(3), 89-112.
Obstfeld, M., Shambaugh, JC, & Taylor, AM (2017). Trilema dalam Sejarah: Pengorbanan antara Nilai Tukar, Kebijakan Moneter, dan Mobilitas Modal. Tinjauan Ekonomi dan Statistik, 99(5), 928-945.
Reinhart, CM, & Rogoff, KS (2009). Kali Ini Berbeda: Kebodohan Finansial Selama Delapan Abad. Pers Universitas Princeton.
Rose, AK, & Glick, R. (2002). Apakah Serikat Mata Uang Mempengaruhi Perdagangan? Bukti Rangkaian Waktu. Tinjauan Ekonomi Eropa, 46(6), 1125-1151.
Bank Dunia. (2020). Indikator Pembangunan Dunia 2020. Diperoleh dari https://databank.worldbank.org/source/world-development-indicators.
Mawardi, K. (2023). Dampak Nilai Tukar Mata Uang Terhadap Perdagangan Internasional. Ocean Engineering: Jurnal Ilmu Teknik dan Teknologi Maritim, 2(1), 88-102.
Leonufna, L. (2016). Analisis Pengaruh Neraca Pembayaran Internasional Terhadap Tingkat Kurs Rupiah/Dollar As Melalui Cadangan Devisa Dalam Sistem Kurs Mengambang Bebas Di Indonesia Periode 1998.1 Sampai 2014.4. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 16(2).
Handayani, W., & Lestari, H. S. (2022). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RISIKO KREDIT PADA SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI. Business, Economics and Entrepreneurship, 4(2), 100-111.
Wahyuningsih, T. (2017). Pengaruh Ukuran (Size) Bank Terhadap Stabilitas Sistem Keuangan di Indonesia (Studi Kasus Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI, dan Bank BCA Periode 2010-2016). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 5(2).
Suhartono, S. (2009). Peran Bank Sentral Dalam Stabilitas Sistem Keuangan (Ssk) Dan Implementasi Jaring Pengaman Sektor Keuangan (Jpsk). Jurnal Keuangan dan Perbankan, 13(3), 518-533.
Warjiyo, P. (2006). Stabilitas sistem perbankan dan kebijakan moneter: keterkaitan dan perkembangannya di Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, 8(4), 429-454.