Literature Review : Efektivitas Expressive Writing Therapy Untuk Menurunkan Kecemasan Pada Kesehatan
Main Article Content
Kecemasan adalah suatu keadaan patologis yang ditandai oleh perasaan ketakutan disertai tanda somatik pertanda sistem saraf autonom yang hiperaktif. Sedangkan depresi adalah gangguan perasaan atau mood yang disertai komponen psikologi berupa sedih, susah, tidak ada harapan dan putus asa, dan komponen biologi atau somatik misalnya anoreksia, konstipasi, dan keringat dingin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas expressive writing therapy untuk menurunkan kecemasan pada kesehatan mental. Desain penelitian yang digunakan yaitu menggunakan literature review. Kriteria artikel yang digunakan adalah yang diterbitkan tahun 2017-2022 sebanyak 5 jurnal. Berdasarkan artikel yang dikumpulkan didapatkan hasil bahwa expressive writing therapy efektif mampu menurunkan tingkat kecemasan seseorang. Mulai dari kecemasan berbicara di depan umum, kecemasan saat belajar daring, kecemasan pada orang dewasa yang megalami traumatik, kecemasan saat menghadapi pandemi covid 19 serta kecemasan menjadi mahasiswa baru di universitas. Penelitian ini dilakukan pada 50 orang yang mengalami kecemasan pada kesehatan mental. Partisipan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok terapi ekspresif menulis dan kelompok kontrol. Kelompok terapi ekspresif menulis diminta untuk menulis tentang pengalaman emosional dalam 20 menit setiap hari selama 4 hari berturut-turut, sementara kelompok kontrol diminta untuk menulis tentang topik yang tidak terkait dengan emosi mereka.
Azzahra, A. (2020). PENGARUH MENULIS EKSPRESIF TERHADAP TINGGAT STRES MAHASISWA EFFECT OF EXPRESSIVE WRITING ON STUDENT STRESS LEVELS. Jurnal Psikologi, 1-7.
Bayhaqi, A. Z., Murdiana, S., & Ridfah, A. (2017). METODE EXPRESSIVE WRITING UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN UMUM PADA MAHASISWA. Psikoislamedia Jurnal Psikologi, 146-154.
Bolton, G. (2011). The therapeutic of creative writing, writing myself. London : Jessica Kingsley Publisher.
Fauzee, M.S.O., Saputra, Y.H., Samad, N., Gheimi, Z., Asmuni, M.N., & Johar, M. 2012. Mental toughness among footbaers: A case study. International Journal Of Academic Research in Business and Social Science, 2, 639 – 658
Frattaroli, J. (2006). Experimental Disclosure and Its Moderators A MetaAnalysis. Psychological Bulletin, 132, 823-865. myth, J. M., Stone, A. A., Hurewitz, A., & Kaell, A. (1999). Effects of writing about stressful experiences on symptom reduction in patients 2018-Zhang et al-Parasitology Research ; (2013), the prevalence of Cryptosporidium spp. in faecal sam
Gortner, E. M., Rude, S. S., & Pennebaker, J. W. (2006). Benefits of Expressive Writing in Lowering Rumination and Depressive Symptoms.
Gucciardi, D. F., Gordon, S., & Dimmock, J. A. 2009. Development and preliminary validation of mental toughness inventory for australian football. Psychology of Sport and Exercise, 10(1), 201–209
Jarnawi. (2020). MENGELOLA CEMAS DI TENGAH PANDEMIK CORONA. Jurnal At Taujih, 60-73.
Krismawati, Y. (2014). Teori Psikologi Perkembangan Erik H. Erikson dan Manfaatnya. Kurios, 46-56.
Lestiani, I. (2017, Februari 22). Kompasiana. Retrieved Mei 10, 2023, from Kompasiana: https://www.kompasiana.com/brown/58a d1c1dee96732907d84320/yangharusanda-ketahui-saat-melamar-kerja?page=a
Machfoeddz, dkk (2005) ” Pendidikan Kesehatan & Promosi Kesehatan”, Yogyakarta: Fitramaya.
Maramis, F. (2005). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga University Press.
Morgan, N., Graves, K., Poggi, E., & Cheson, B. (2008). Implementing an Expressive Writing Study in a Cancer Clinic. The Ontologist, 196-204.
Murti, R. D., & Hamidah. (2012). Pengaruh Expressive Writing Terhadap Penurunan Depresi Pada Remaja SMK di Surabaya. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 94-100.
Mutiara, Rokhmiati, E., & Herliana, I. (2021). Expressive Writing Dapat Menurunkan Kecemasan Remaja Selama Pembelajaran Daring di Pandemi Covid 19. Dohara Publiser Open Access Journal, 137-132.
Pennebaker, J. (2013). Expressive writing Foundation of Practic. United Kingdom: Rowman & Littefield Edication.
Pennebaker, J. W., & Beall, S. K. (1986). Confronting a Traumatic Event Toward an Understanding of Inhibition and Disease. Journal of Abnormal Psychology,
Sallo, A., Opod, H., Pali, C., & Munayang, H. (2020). Pengaruh Expressive Writing Therapy terhadap Tingkat Kecemasan pada Mahasiswa Tahun Pertama Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Jurnal Biomedik, 38-42.
Sarahdevina, P. N., & Yudiarso, A. (2022). Studi meta analisis: Efektivitas terapi menulis dalam menurunkan kecemasan orang dewasa dengan pengalaman traumatis. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 57-62.
Subardjo, R. Y. (2018). Perbedaan Tingkat Kecemasan pada Mahasiswa Baru di Fakultas Ilmu Kesehatan dan Non Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Jurnal Psikologi Integratif, 18-28.
Susanti, R., & Supriyantini, S. (2013). Pengaruh Expressive Writing Therapy Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Berbicara di Muka Umum pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi, 120-129.
Wang, X., Zhang, Y., Blair, S.S. (2019). Fat-regulated adaptor protein Dlish binds the growth suppressor Expanded and controls stability