Poligami Dalam Perspektif Teori Hudud Muhammad Syahrur
Main Article Content
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui poligami dalam perspektif teori hudud Muhammad Syahrur. Data dalam penelitian ini diperoleh dan diolah dengan studi kepustakaan (library research) dengan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif-analitik sebagai prosedur pemisahan masalah yang diteliti dengan menggambarkan subjek dan objek penelitian. Sementara metode yang digunakan adalah metode filsafat (fhilosopycal method), yaitu berupaya mencari dan menemukan struktur dasar suatu pemikiran, teori serta konsep pemikiran tersebut. Selain itu, pada penelitian ini juga menggunakan metode analisis komparatif karena dalam mengkaji ayat poligami dengan pendekatan teori hudud Muhammad Syahrur sangat dibutuhkan perbandingan pemikiran dan mufasir yang lainnya.
Pada kajian terhadap ayat-ayat ahkam, dalam hal ini ayat poligami, Muhammad Syahrur berbeda dengan mufasir kontemporer yang lain. Epistemologi penafsiran Muhammad Syahrur terhadap ayat-ayat ahkam model penafsiran Muhammad Syahrur yaitu penafsiran bi al-ra’yi.
Abdul Mustaqim, Epistemologi Tafsir Kontemporer, Yogyakarta: LkiS, 2010, hal. 1.
Abdul Mustaqim, Pergeseran Epistemologi Tafsir, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008, hal. 33.
Abdul Mustaqim, “Teori Hudud Muhammad Syahrur dan Kontribusinya dalam Penafsiran al-Qur’an,” dalam Jurnal AL QUDS, Vol. 1 No. 1 Tahun 2017, hal. 23.
Ali Masrur, Ahlu Kitab dalam al-Qur’an: Model Penafsiran Fazlur Rahman, dalam Abdul Mustaqim dan Sahiron
Ali Imron, Hermeneutika al-Qur’an Nashr Hamid Abu Zayd, dalam Kurdi, et al, Hermeneutika al-Qur’an dan Hadis, Yogyakarta: eLSAQ Press, 2010, hal. 122-123.
Anton Bakker, et al, Metodologi Penelitian Filsafat, Yogyakarta: Kanisius, 2011, hal. 12.
Ardiansyah, “Konsep Sunnah dalam Perspektif Muhammad Syahrur: Suatu Pembacaan Baru dalam Kritik Hadis,” dalam Jurnal MIQOT, Vol. 33 No. 1 Tahun 2009, hal. 1-2.
Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2002, hal. 885.
Didik Saepudin, “Epistemologi Tafsir Nusantara: Studi atas Tafsir Fayd al-Rahman Karya K.H. Shaleh Darat,” dalam Jurnal Diyâ al-Afkâr, Vol. 7 No. 1 Tahun 2019, hal. 5.
Fahmi Salim, Kritik terhadap Studi al-Qur’an Kaum Liberal, Jakarta: Perspektif, 2010, hal. 346.
Kerwanto, “Epistemologi Tafsir Mulla Sadra,” dalam Jurnal THEOLOGIA, Vol. 30 No. 1 Tahun 2019, hal. 25.
Komaruddin Hidayat, Memahami Bahasa Agama, Jakarta: Paramadina, 1996, hal. 161.
Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008, hal. 1.
Mohamad Yasin Yusuf, et al, “Epistemologi Sains Islam Perspektif Agus Purwanto”, dalam Jurnal Analisis, Vol. 17 No 1 Tahun 2017, hal. 68.
Moh. Khasan, Rekonstruksi Fiqh Perempuan: Telaah terhadap Pemikiran Muhammad Syahrur, Semarang: AKFI media, 2009, hal. 4.
Mujamil Qomar, Epistemologi Pendidikan Islam dari Metode Rasional hingga Metode Kritik, Cet. III, Jakarta: Erlangga, 2007, hal. 1-2.
Mu’tasim Billah, “Pendekatan Bahasa dalam Teori Batas Muhammad Syahrur,” dalam Jurnal TA’LIMUNA, Vol. 9 No. 1 Tahun 2019, hal. 1.
Muhammad Alwi H.S., “Epistemologi Tafsir: Mengurai Relasi Filsafat dengan al-Qur’an,” dalam Jurnal Substantia, Vol. 21 No. 1 Tahun 2019, hal. 3.
Mujamil Qomar, Epistemologi Pendidikan Islam dari Metode Kontemporer hingga Metode Kritik, ..., hal. ix.
Muhammad Syahrur, al-Kitâb wa al-Qur’ân: Qirâ’ah Mu’âshirah, Dimasyq: al- Ahâliy li al-Thibâ’ah wa al-Nasyr wa al-Tauzî’, 1990, hal. 33.
Muhammad Abduh, Fâtihah al-Kitâb, Kairo: Kitâb al-Tahrîr, 1382 H, hal. 13.
Muhammad Rasyid Ridha, Tafsîr al-Qur’ân al-Hakîm al-Musytahir bi Tafsîr al-Manâr, Jil. 1 Cet. II, Kairo: Dâr al-Manâr, 1947, hal. 17.
Muhammad Syahrur, Nahwa Ushûl Jadîdah li al-Fiqh al-Islâmiy: Fiqh al-Mar’ah, Damaskus: al-Ahaliy Lithibâ’ah wa al-Nasyr wa al-Tauzî’, hal. 302.
Muhammad Syahrur, Prinsip dan Dasar Hermeneutika Hukum Islam Kontemporer, diterjemahkan oleh Sahiron Syamsuddin dan Burhanuddin Dzikri dari judul al-Kitâb wa al-Qur’ân: Qirâ’ah Mu’âshirah, Cet. II, Yogyakarta: SUKSES OFFSET, 2007, hal. xx.
Nashr Hamid Abu Zayd, Mafhûm al-Nash: Dirâsah fî ‘Ulûm al-Qur’ân, Cet. I, Bairut: al-Markaz al-Tsaqâfiy al-‘Arabiy, 2014, hal. 27-28.
Quraish Shihab, Kaidah Tafsir: Syarat, Ketentuan, dan Aturan yang Patut Anda Ketahui dalam Memahami Ayat-ayat al-Qur’an. Tangerang: Lentera Hati, 2015, .hal. 200-201.
Saifuddin dan Habib, “Kritik Epistemologi Tafsir Kontemporer: Studi atas Kritik Jamal al-Banna terhadap Beberapa Pemikir al-Qur’an Kontemporer”, dalam Jurnal Analisis, Vol. XVI No. 1 Tahun 2016, hal. 113-117.
Sarwanto dan Jonathan, Analisa Data Penelitian Menggunakan SPSS 13, t.tp., t.p., 2006, hal. 19.
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, 1984, hal. 201.
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Cet. XIX, Bandung: Alfabet, 2013, hal. 95.
Syamsuddin dan Burhanuddin Dzikri dari judul al-Kitâb wa al-Qur’ân: Qirâ’ah Mu’âshirah, Cet. II, Yogyakarta: SUKSES OFFSET, 2007, hal. 235-236.
Syamsuddin, Studi al-Qur’an Kontemporer: Wacana Baru Berbagai Metodologi Tafsir, Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 2002, hal. 47.
Syamsul Wathani, “Kritik Salim al-Jabi atas Hermeneutika Muhammad Syahrur”, dalam Jurnal el-Umdah, Vol. 1 No. 2 Tahun 2018, hal. 147.
Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung: Tarsito, 1990, hal. 182.