Study Kasus: Anak Berkebutuhan Khusus Down Syndrome
Main Article Content
Kegiatan ini bertujuan untuk mengenal dan mengetahui anak berkebutuhan khusus down syndrome. Down syndrome adalah gangguan pada susunan kromosom yang ditandai oleh retardasi mental mulai dari sedang hingga berat dan merupakan sindrom bawaan yang muncul sejak lahir, disebabkan adanya perkembangan fetus yang abnormal. Dalam kegiatan ini, metode yang digunakan observasi, wawancara dan dokumentasi dengan melibatkan orang tua dari anak penderita down syndrome. Data dikumpulkan melalui hasil observasi dan wawancara. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor penyebab kelainan anak down syndrome ini disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya sebagai berikut: 1) usia ibu yang lebih tua, 2) usia kandungan kurang dari 9 bulan (Prematur), 3) perkembangan anak. Treatment yang dilakukan untuk menyembuhkan penderita down syndrome adalah dengan cara melakukan terapi. Adapun faktor penghambat dalam proses treatment untuk penyembuhan adalah biaya terapi yang tinggi, biaya yang terus menerus inilah yang menjadi beban finansial yang berat bagi orang tua.
Autisme. Jurnal Almurtaja: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 1, 2-3.
Balint, E. (2019). Motor Learning Children with Down Syndrome, Series IX Science of Human Kinetics, 12(61)(2), pp.
131-138.doi: 10.31926/but.shk.2019.12.61.2.48
Dewi, Rusna Mala. (2017). Terapi Penyimpangan Seksual Lesbian Menurut Islam. Palembang: UIN Raden Fatah. Esbensen, A. J. et al. 2017, ‘ Outcome measures for clinical trials in down syndrome’ , American Journal on
Intellectual and Developmental Disabilities, 122(3), pp. 247– 281. doi: 10.1352/1944-7558-122.3.247.
Hariyanto, D. 2018. Hubungan Antara Usia Ibu Saat Hamil dengan Terjadinya Sindrom Down. Medan: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara.
Hurlock B Elizabeth B. 2000. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga
Jamaris, Martini. 2014. Kesulitan Belajar: Perspektif, Asesmen, dan Penanggulangannya Bagi Anak Usia Dini dan Usia Sekolah. Bogor: Ghalia Indonesia.
Metavia, Hera Maya dan Rahma Widyana. 2022. Pengaruh Down Syndrome terhadap Perkembangan Akademik Anak di Indonesia. Jurnal Wacana Kesehatan, 7(3).
Rahma, M. S., & Indrawati, E. S (2017). Pengalaman Pangasuhan Anak Down Syndrome (Studi Kualitatif Fenomenologis Pada Ibu yang Bekerja). Jurnal Empati, 6(3), 223-232
Safaria, Triantoro. 2021. Terapi Kognitif untuk Anak. Yogyakarta: Kampus II Universitas Ahmad Dahlan. UAD PRESS Santoso, M., Wibhawa., dan Ishartono, I. (2019). Penerimaan Orang Tua Terhadap Anak Dengan Retardasi Mental.
Social Work Jurnal, 8 (1), 31-38.
Sunanik. 2013. Pelaksanaan Terapi Wicara dan Terapi Sensorik Integrasi pada Anak Terlambat Bicara. Jurnal Pendidikan Islam, 26(22), 22-23
Puspa, Yan Pramadya. (2020). Kamus Umum Populer. Semarang: CV. Aneka Ilmu.
Yin, R. K. (2009). Case Study Research Design and Methods (4th ed. Vo). Sage Publication.
Yuniwiyati, Hanik, M. Arie Wuryanto, dan Sri Yuliawati. (2022) Beberapa Faktor Risiko Kejadian Persalinan Prematur (Studi Persalinan Prematur di RSUD Hj. Anna Lasmanah Kabupaten Banjarnegara). Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat, 3, 9-22.
Zellawati, A. (2011). Terapi bermain untuk mengatasi permasalahan pada anak. Majalah Informatika, 2(3), 164-175.