Studi Kasus: Anak Berkebutuhan Khusus Tunarungu, dan Tunagrahita
Main Article Content
Penelitian ini bertujuan untuk mengenal dan mengetahui anak berkebutuhan khusus seperti tunarungu, dan tunagrahita dengan cara-cara terbaik dalam memberikan dukungan kepada anak-anak dengan kebutuhan khusus ini. Masalah utama yang dihadapi anak tunarungu, dan tunagrahita adalah keterbatasan dalam aspek komunikasi, perkembangan kognitif, serta mobilitas yang dapat memengaruhi kualitas hidup mereka. Dalam kegiatan ini, metode yang digunakan observasi, wawancara dan dokumentasi dengan melibatkan orang tua dari anak penderita tunarungu, dan tunagrahita. Data dikumpulkan melalui hasil observasi dan wawancara. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor penyebab kelainan anak tunarungu, dan tunagrahita ini disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya sebagai berikut: 1) Faktor genetik, 2) Lingkungan, 3) Infeksi, 4) Cedera, 5) Masalah kesehatan selama kehamilan. Treatment yang dilakukan untuk menyembuhkan penderita tunarungu dan tunagrahita adalah dengan cara melakukan terapi. Adapun faktor penghambat terhadap proses penyembuhan adalah tingginya biaya pengobatan, dan biaya berkelanjutan ini memberikan beban finansial bagi orang tua si anak.
Alif Juanda, H., Pasundan, S., Alif Junanda, H., & Olih Solihin, A. (2020). Pengaruh media pembelajaran terhadap hasil belajar passing bawah bola voli pada siswa tunarungu The influence of learning media on learning outcomes of volleyball passing underarm in deaf students. In Journal of Physical and Outdoor Education (Vol. 2, Issue 1).
Ambarsari, Maria Agustin. (2022). Mengenal Anak berkebutuhan Khusus. Tangerang: PT Human Persona Indonesia.
Astuti, E., & Pramudita, A. (2021). Peran program pendidikan khusus bagi anak tunarungu dalam mengembangkan keterampilan sosial dan akademik. Jurnal Pendidikan Anak, 19(1), 73-80.
Beck, A. T., Steer, R. A., & Brown, G. K. (2020). Beck Depression Inventory-II: Manual. Pearson.
Belajar. Jurnal Kependidikan, Vol. 27. No. 1, 10-17. Astutik, S. d. (2013). Family Therapy Dalam Menangani Pola Asuh Orang Tua Yang Salah Pada Anak Slow Leaner. Jurnal Bimbingan Konseling Islam, Vol 03. No 2, 17-35
Handayani. (2013). Interaksi Social Anak Berkebuthan Khusus di SDN 016/016 Inklusi Samarinda: Studi Kasus Anak Penyandang Autisme. ejournal Sociatri-Sosiologi. Vol
Haliza, N., Kuntarto, E., & Kusmana, A. (2020). PEMEROLEHAN BAHASA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (TUNARUNGU) DALAM MEMAHAMI BAHASA. Jurnal Metabasa, 2(1)
Hermawan, R., & Mahendra, A. (2018). Strategi orang tua dalam mengembangkan kemampuan anak tunagrahita. Jurnal Terapi Perkembangan, 14(1), 45-52.
Hutabarat, J., Siallagan, M.T., Sianipar, N., Kabeakan, N., & Widiastuty, M. (2022). Meningkatkan Kemampuan Daya Ingat dan Kelambanan Berpikir Pada Siswa Berkebutuhan Khusus (Tunagrahita Kelas C) Di SLB N. Siborongborong. Jurnal Pendidikan Sosial Dan Humaniora, 1(4), 200–2013. Retrieved from https://publisherqu.com/index.php/pediaqu/article/view/81
Ismail, A. (2017). Gangguan pendengaran pada anak: Sebab dan pencegahan. Jurnal Otolaringologi, 14(1), 45-52.
Jamaris, M. “Anak Berkebutuhan Khusus: Profil, Asesmen, dn Pelayanan Pendidikan”. Bogor: Ghalia Indonesia. (2019).
Kurniawan, A., & Prasetya, T. (2019). Manfaat penggunaan alat bantu dengar pada anak dengan gangguan pendengaran. Jurnal Ilmu Kesehatan, 13(4), 142-150.
Kustawan, D. (2016). Bimbingan dan Konseling bagi Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta Timur: Luxima Metro Media
Liu, T., Li, L., & Zhang, W. (2019). Social skill development in children with intellectual disabilities: A systematic review. Research in Developmental Disabilities, 72, 48-59.
Pendidikan dan Sains, J., Baniaturrohmah, F., Abdullah, A., Surya Mayangkoro, A., Tri Djaka, C., Husna, ul, & Ahmad Dahlan Yogyakarta, U. (2023). M A S A L I Q EVALUASI ATAU PENILAIAN PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (TUNA RUNGU). Januari, 3(1), 143–157. https://doi.org/10.58578/masaliq.v3i1
Purnama, R. P., & Dewi, I. R. (2021). Peran terapi permainan dalam perkembangan anak tunagrahita. Jurnal Terapi Anak, 12(2), 67-74.
Roesli, D. A., & Santoso, B. (2018). Kekurangan gizi dan gangguan metabolisme pada anak: Dampak terhadap perkembangan otak. Jurnal Ilmu Gizi, 7(3), 156-162.
Sastrawinata, E. 1976. Pendidikan Anak Tunarungu. Bandung: NV Masa Baru.
Sasmita, N. A., & Suryawati, F. (2020). Pentingnya terapi bicara pada anak tunarungu untuk perkembangan komunikasi anak. Jurnal Kesehatan Anak, 16(2), 100-105.
Sinaga, T. P. B., Hutahaean, R., Tobing, R.W & Herlina, E.S. (2023). Implementasi Pendidikan Bagi Anak Tunagrahita. Jurnal Pendidikan Sosial Dan Humaniora, 2(3), 11180-11196. Retrieved from
https://publisherqu.com/index.php/pediaqu/article/view/330
Somantri, Sutjihati.2006. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Refika Aditama
Soeprapto, A., & Wulansari, T. (2018). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap gangguan pendengaran pada anak. Jurnal Ilmu Kesehatan Anak, 9(2), 58-66.
Suryanto, A., & Haryanto, R. (2019). Infeksi pada masa kehamilan dan dampaknya terhadap perkembangan anak. Jurnal Perinatologi, 8(2), 89-95.
Sweller, J. (2018). Cognitive load theory: A broad overview of its principles and applications. Springer.
Tager-Flusberg, H., Kasari, C., & Loucas, T. (2018). Developmental language disorders: From theory to practice. The Guilford Press.
Thompson. (2012). Memahami Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta: Erlangga.
Utina. (2014). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam. 1(2), 72-78.
Widiastuti, N.L.G.K. (2020). Layanan pendidikan anak berkebutuhan khusus dengan gangguan emosi dan perilaku. Jurnal of Education Research and Review, 3(2), 1-11. DOI: https://doi.org/10.30599/jpia.v8i2.1093
Widyawati, T., & Wibowo, S. (2019). Pentingnya lingkungan yang nyaman bagi perkembangan anak tunagrahita. Jurnal Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus, 11(2), 54-60.
Wirawan, R., & Yuliani, N. (2018). Peran keluarga dalam mendukung anak tunarungu dalam proses pendidikan dan pengembangan komunikasi. Jurnal Psikologi Keluarga, 14(3), 220-228.