Implementasi Ajaran Tri Hita Karana Dalam Pembangunan Masyarakat Bali
Main Article Content
Tri Hita Karana adalah konsep kehidupan yang berasal dari ajaran Hindu Bali, yang menekankan keseimbangan antara manusia dengan Tuhan (Parahyangan), sesama manusia (Pawongan), dan lingkungan (Palemahan). Konsep ini menjadi landasan etis bagi masyarakat Bali, membentuk identitas budaya, serta menjadi panduan dalam pembangunan berkelanjutan. Parahyangan mempengaruhi kehidupan spiritual masyarakat Bali melalui praktik ibadah rutin dan ritual keagamaan. Pawongan mendorong harmoni sosial melalui gotong royong dan kerja sama komunal. Palemahan menekankan pelestarian lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana. Meski menghadapi tantangan dari modernisasi dan globalisasi, Tri Hita Karana tetap relevan dalam menciptakan pembangunan yang holistik dan berkelanjutan. Implementasi konsep ini memerlukan dukungan kebijakan pemerintah, partisipasi aktif masyarakat, serta pendidikan yang berkelanjutan untuk memastikan keseimbangan antara kemajuan material dan pelestarian nilai-nilai tradisional.
Hutasoit, H., & Wau, R. (2017). Menuju Sustainability Dengan Tri Hita Karana (Sebuah Studi Interpretif Pada Masyarakat Bali). Business Management Journal, 13(2).
I Nyoman, S., & Wardizal, S. S. (2018). Pawongan.
Mendera, I. N., & Watra, I. W. (2019). Implementasi Tri Hita Karana di SMP Negeri 5 Singaraja.
Padet, I. W., & Krishna, I. B. W. (2020). Falsafah hidup dalam konsep kosmologi Tri Hita Karana. Genta Hredaya: Media Informasi Ilmiah Jurusan Brahma Widya STAHN Mpu Kuturan Singaraja, 2(2).
Pradnyadari, N. M. D. S., & Herdiyanto, Y. K. (2018). Dinamika perencanaan karir remaja perempuan Bali. Jurnal Psikologi Udayana, 5(3), 469-485.
Raharjo, S. H., Budiastra, K., & Suhardi, U. (2023). Fenomena Generasi Muda Dalam Aktivitas Ritual Keagamaan Hindu di Pura Parahyangan Jagat Guru Tangerang Selatan:(Studi Hiperealitas Jean Boudrilard). Jurnal Penelitian Agama Hindu, 7(4), 478-493.
Suadnyana, I. B. P. E. (2021). BAGA PALEMAHAN: Upaya Pelestarian Lingkungan Oleh Masyarakat Hukum Adat Bali. Pariksa: Jurnal Hukum Agama Hindu, 5(2), 40-47.