Analisis Palung Pendingin Kaeltroog Dan Jenis Material Pipa Pendingin Pabrik Gula PT. Sinergi Gula Nusantara Di Unit PG. Djombang Baru
DOI:
https://doi.org/10.59435/gjpm.v3i2.1653Keywords:
KaeltroogAbstract
Analisis efisiensi palung pendingin (Kaeltroog) dilakukan pada Palung D yang terdiri dari tujuh unit kaeltroog. Setiap kaeltroog memiliki kapasitas maksimum antara 200 hingga 290 hektoliter, yang bervariasi tergantung pada jumlah massecuite yang dihasilkan dari alat pan masakan. Kaeltroog berfungsi sebagai tempat palung pendingin dari messecuite yang baru keluar dari pan masak an, setelah di kaeltroog selanjuttnya di kirimkan ke ke Mono Vertical Cristalizer membutuhkan waktu sekitar 30 menit, di dalam Mono Vertical Crystalizer ini sebagai untuk proses pendinginan lebih lanjut Dalam kaeltroog, terdapat sistem pengaduk yang berperan penting dalam mencegah pengentalan massa dan mempercepat penurunan suhu, sehingga massa dapat mencapai suhu yang diinginkan dengan lebih efisien. Data rinci menunjukkan bahwa semua kaeltroog di Palung D diisi dengan kurang-kurangnya 180 hektoliter, meskipun perkiraan waktu untuk proses pendinginan adalah 24 jam dan tidak menuntaskan. Desain kaeltroog mencakup beberapa komponen penting, seperti bak pendingin, pengaduk, as pengaduk, roda gigi, motor listrik, dan talang penghubung antar palung. Penggunaan material pada pipa stainless steel tipe 316, karena memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap korosi, terutama di lingkungan yang mengandung klorida, yang sering ditemukan dalam proses pengolahan gula. Penelitian ini memberikan wawasan mengenai efisiensi operasional palung pendingin dan pentingnya desain yang tepat untuk meningkatkan proses pendinginan dalam industri pengolahan massecuite.
References
Jami, A., & Santoso, B. (2019). Desain sistem pendingin primer reaktor triga pelat. PRIMA-Aplikasi dan Rekayasa dalam Bidang Iptek Nuklir, 16(1), 34-42.
Gaelogoy, BM, Aryanto, I., & Dayera, D. (2023). Analisis Sistem Pendingin dengan Penambahan Pipa Kapiler menggunakan Refrigeran R32 .Jurnal Crankshaft, Vol.6, No. 3, Email: haridiaA@InggrisP.ac.
Dahiya, O., & Kumar, A. (2019). Pemodelan matematika dan evaluasi kinerja sistem kristalisasi A-pan dalam industri gula. SN Applied Sciences , 1, 339. https://doi.org/10.1007/s40430-019-1814-0
Julian, H., Rizqullah, H., Siahaan, MA, & Wenten, IG (2020). Kristalisasi gula menggunakan distilasi membran vakum terendam (SVMDC). Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan , 58(6), 2368–2376. https://doi.org/10.1007/s13197-020-04749-z
Mantelatto, PE (2008). Proses dan peralatan untuk kristalisasi gula dengan pendinginan terkendali (Nomor Paten US8475597B2). Dedini S/A Indústrias de Base. https://patents.google.com/patent/US8475597B2/en
Morales, H., di Sciascio, F., Aguirre Zapata, E., & Amicarelli, A. (2024). Proses kristalisasi dalam industri gula: Pembahasan tentang dasar-dasar, praktik industri, pemodelan, estimasi, dan kontrol. Food Engineering Reviews , 16(3), 1-29. https://doi.org/10.1007/s12393-024-09377-3
Osman, A., & Rajab, F. (2023). Menjelajahi pertumbuhan kristal gula yang dinamis: Model difusi volume dalam kondisi tidak stabil. AIP Advances , 13, 065102. https://doi.org/10.1063/5.0153275
Sinergi Gula Nusantara. (2024). Satuan Kerja dan Produksi Gula Nasional. https://sinergigula.com/unitkerja
Souza, DF, Silva, FM, Cardoso, KC, & Oliveira, ER (2019). Kristalisasi sukrosa: Pemodelan dan evaluasi respons produksi terhadap fluktuasi proses umum. Jurnal Teknik Kimia Brasil , 36(3), 1305–1324. https://doi.org/10.1590/0104-6632.20190363s20180240
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Idhofi Rahmad Aryan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.