Psikoedukasi Menciptakan Work-Life Balance Di PT. Sinar Sosro Gunung Slamat
DOI:
https://doi.org/10.59435/gjpm.v3i2.1594Keywords:
Work-Life BalanceAbstract
Work-life balance (WLB) merupakan aspek penting dalam menjaga kesejahteraan psikologis dan produktivitas karyawan, khususnya di lingkungan kerja yang memiliki beban dan tekanan tinggi seperti PT Sinar Sosro Gunung Slamat. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas psikoedukasi dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan karyawan dalam menciptakan keseimbangan antara peran pekerjaan dan kehidupan pribadi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain one-group pretest-posttest. Subjek terdiri atas 14 karyawan unit produksi berusia 23–35 tahun yang bekerja dalam sistem shift. Intervensi dilakukan melalui psikoedukasi selama 120 menit dengan materi meliputi konsep WLB, work-life harmony, teknik regulasi emosi, psychological detachment–reattachment, serta manajemen waktu dengan teknik batching dan time blocking. Analisis data menggunakan paired sample t-test melalui IBM SPSS Statistics 25 menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara hasil pre-test dan post-test (p < 0,05) pada sebagian besar item pertanyaan, yang mencerminkan peningkatan pemahaman peserta terhadap definisi, manfaat, dan strategi penerapan WLB. Hasil ini menunjukkan bahwa psikoedukasi secara efektif dapat meningkatkan kesadaran dan kemampuan karyawan dalam menerapkan WLB secara terintegrasi. Dengan demikian, program ini direkomendasikan sebagai bentuk intervensi psikologis yang berkelanjutan guna mendukung budaya kerja yang sehat dan humanistik.
References
Azwar, S. (2013). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Budhwar, P. S. (2019). Strategic Human Resource Management: Emerging Issues and Trends. London: SAGE Publications.
Cambridge Dictionary. (2022). Definition of work-life balance. https://dictionary.cambridge.org
Clark, S. C. (2000). Work/family border theory: A new theory of work/family balance. Human Relations, 53(6), 747–770. https://doi.org/10.1177/0018726700536001
Fardianto, M., & Muzakki, M. (2021). Manajemen diri dan kepuasan peran dalam pekerjaan: Studi pada pekerja sektor informal. Jurnal Psikologi Kinerja, 5(2), 113–124. https://doi.org/10.25077/jpk.5.2.113-124.2021
Fisher, G. G., Bulger, C. A., & Smith, C. S. (2009). Beyond work and family: A measure of work/nonwork interference and enhancement. Journal of Occupational Health Psychology, 14(4), 441–456. https://doi.org/10.1037/a0016737
Greenhaus, J. H., & Allen, T. D. (2011). Work–family balance: A review and extension of the literature. In J. C. Quick & L. E. Tetrick (Eds.), Handbook of Occupational Health Psychology (pp. 165–183). Washington, DC: American Psychological Association.
Hutcheson, G. D. (2012). The Multivariate Social Scientist: Introductory Statistics Using Generalized Linear Models. London: SAGE.
Kalliath, T., & Brough, P. (2008). Work-life balance: A review of the meaning of the balance construct. Journal of Management & Organization, 14(3), 323–327. https://doi.org/10.5172/jmo.837.14.3.323
Lukens, E. P., & McFarlane, W. R. (2004). Psychoeducation as Evidence-Based Practice: Considerations for Practice, Research, and Policy. Brief Treatment and Crisis Intervention, 4(3), 205–225. https://doi.org/10.1093/brief-treatment/mhh019
O'Brien, M., & Wall, K. (2017). Comparative perspectives on work–life balance and gender equality: Fathers on leave alone. Springer.
O'Brien, M., & Wall, K. (2017). Comparative Perspectives on Work–Life Balance and Gender Equality: Fathers on Leave Alone. Springer. https://doi.org/10.1007/978-3-319-42970-0
Sonnentag, S., & Fritz, C. (2015). Recovery from job stress: The stressor–detachment model as an integrative framework. Journal of Organizational Behavior, 36(S1), S72–S103. https://doi.org/10.1002/job.192
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Friza Ainy Ratu Salzabila, Salwa Muftihaturrahmah, Nurmaya Fathanah R

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.